Hari ini anda pengunjung yang ke :

Senin, 09 Maret 2009

Fenomena Banjir di Jakarta dan P.Jawa



Banjir dari tahun ke tahun seakan akan selalu menghampiri P.Jawa dan Jakarta. Masyarakat pun sudah terbiasa atw sudah wellcome thd banjir ini, tapi pasti mereka akan khawatir thd banjir yg sewaktu waktu bisa menenggelamkan sawah, kebun, harta,dan rumah yang mereka miliki.

Dilayar kaca hampir setap hari fenomena banjir ini ditayangkan, sedih rasanya melihat banjir yang hampir menenggelamkan P.Jawa dan Jakarta ini, tapi apa boleh dikata..Fakta emang begini adanya.

Bagi kaum environmentalist yang paham betul bagaimana reeaksi keras alam jika "ekosistem" di ubah secara paksa. Selama ini baru kita sadar &merasakan kejamnya banjir yg melanda P.Jawa dan Jakarta.

Hampir setiap hari, banyak org yang memebicarakan kerusakan hutan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sungguh jarang kita membicarakan kerusakan hutan di P.Jawa dan Jakarta. Apakah kita pikir hutan disana sudah habis dan tudak perlu dibicarakan lagi???...

Idealnya, 23-35% dari satuan luas sebuah wilayah atau pulau adalha hutan. Fungsinya sebagai buffer kehidupan dan ekosistem tsb. maka dengan adanya hutan akan terjaga keseimbangan ekosistem.

Kita flashback ke masa lalu nehh!!!!! Jakarta baru didirikan 6 abad yang lalu oleh Pangeran Jayakarta. Jakarta dulu indah terdiri dari hamparan rawa dan hutan mangrove. Menurut penuturan Gubernur Hindia Belanda, Jan Pieter Zoen Coen. Jakarta sebenarnya tidak cocok dijadika ibu kota negara. Cocoknya, dijadikan kota wisata air.

Sampai saat ini pun, kita masih bisa mengenang Jakarta sebagai kota air. Kalau kita melihat peta jakarta, MIsalnya kita bisa melihat banyaknya nama kecamatan dan kelurahan dengan kata "rawa", rawa sari, rawamangun, rawabokor, dan rawa jati.

Sejak zaman dahul P.Jawa khususnya kota Bogor sbg Kawasan banyak hujan. Sehingga disebut kota Hujan. Banyaknya hujan inilah yg menyebabkan Belanda membuat Kebun Raya Bogor. Bila melihat keadaan ini mestinya sejak awal sudah tahu, bagaimana posisi Bogordan bagaimana posisi Jakarta sejak zaman dulu. tidak etis bila kita menyalahkan Bogor sebagai penyebab Banjir Di Jakarta.

Kita tidak perlu menyalahkan orang lain. yang perlu kita salahkan adalah diri sendiri. KIta tahu, bahwa dulu Jakarta merupakan kota nan indah dengan haparan rawa dan mangrove nya kini diubah dengan bangunan2 bertingkat bahkan samapi saat ini, pemerintah & dan developer perumahan amat "risih" bila melihat rawa, kalau melihat rawalangsung di timbun tuh..rawa dan dijadikan perumahan.

Akibatnya, sudah kita duga: 1. bak penampuingan air dari langit Jakarta dan limpahan air dari Bogor tak ada lagi, 2. Resapan air di kota Jakarta dan sekitarnyapun makin sedikit.
Ujungnya yach..BANJIRRRRRR!!!!!!!!!!!!!Kalau ada hujan lebat yang agak lama mengguyur Jakarta.

Posted By : DetectiveB1010GI@gmail.com

Tidak ada komentar: